Selamat Datang

Mari Belajar Bersama metonomia.blogspot.com !Copyrigt@Sarwono,S.Pd.

Rabu, 11 September 2013

Metafungsi-Bahasa

META FUNGSI BAHASA
TULISAN INI DISALIN DARI BUKU GURU BAHSA INDONESIA KURIKULUM 2013
Seperti yang dikatakan Halliday dan Hasan (1985), Halliday (1994) dan Thomson (2004), suatu teks (baik lisan maupun tulis) juga mengandung tiga metafungsi, yaitu makna ideasional (yang terdiri atas eksperiensial dan logikal), makna interpersonal dan makna tekstual. Metafungsi eksperiensial mengekspresikan makna atau realitas pengalaman, sedangkan metafungsi logikal merealisasikan makna logis (logico-semantic) atau realitas logis yang menghubungkan antarpengalaman tersebut.
Realitas pengalaman meliputi pengalaman manusia dalam merekonstruksi (membangun) lingkungannya melalui bahasa. Realitas pengalaman itu meliputi pengalaman melakukan aktivitas, pengalaman dalam menata benda atau yang dibendakan, serta pengalaman dalam menata benda terhadap lingkungannya. Pengalaman dalam melalukan aktivitas, termasuk aktivitas material, mental, verbal, relasional, dan eksistensial. Pengalaman menyusun benda atau yang dibendakan, termasuk bagaimana menyusun urutan benda dengan klasifikator, deskriptor, numerik, deiktik, dan tambahan informasinya. Pengalaman menata benda terhadap lingkungannya, termasuk bagaimana benda itu diletakkan di dalam ruang fisik atau nonfisik, hubungannya dengan benda lain di dalam lingkungan tersebut. Sementara itu, realitas logika adalah realitas yang menghubungkan antarproses atau aktivitas manusia tersebut. Apakah hubungan aktivitas tersebut bersifat aditif, komparatif, temporal, atau kausatif.
Metafungsi interpersonal suatu wacana merealisasikan realitas sosial suatu wacana atau makna yang terbangun dari hubungan antarpartisipan yang berada di dalamnya. Makna interpersonal ini terdiri atas makna interaksional (makna yang mengekspresikan interaksi antarpersonal) dan transaksional (makna yang mengekspresikan adanya transaksi informasi dan atau barang/jasa). Akhirnya, makna tekstual merealisasikan kedua metafungsi: ideasional dan interpersonal ke dalam simbol. Di dalam teks, simbol tersebut disebut ekspresi tekstual, yang juga mempunyai makna dan sistem tersendiri yang berbeda dalam setiap unit bahasa dan berbeda dengan sistem semiotika lainnya.
Ketiga metafungsi tersebut bekerja secara simultan untuk merealisasikan tugas yang diemban oleh teks di dalam suatu konteks penggunaan atau konteks situasi. Jika digambarkan, sistem kerja ketiga metafungsi tersebut dapat dilukiskan di dalam Gambar 4.3 berikut ini.
Ketiga aspek konteks situasi tersebut mempunyai keterkaitan dengan tiga metafungsi bahasa di dalam teks: bahasa yang sedang mewujudkan fungsi sosialnya (Eggins & Martin, 1997; Rose, 2006). Medan berdekatan dengan metafungsi ideasional. Medan, seperti yang disebutkan di atas, meliputi kejadian dan lingkungannya, sedangkan metafungsi ideasional mengekspresikan makna pengalaman dan logikal. Pelibat berdekatan dengan metafungsi interpersonal karena pelibat menggambarkan hubungan peran dan status sosial partisipan, sedangkan metafungsi interpersonal mengekspresikan makna sosial: interaksional dan transaksional. Akhirnya, aspek sarana berdekatan dengan metafungsi tekstual. Sarana meliputi saluran atau gaya bahasa (channel) dan medium yang digunakan dalam bahasa, sedangkan metafungsi tekstual merupakan sistem dan makna simbolis, ekspresi, atau tekstual suatu teks.
Hubungan kedekatan ketiga aspek konteks situasi dan ketiga metafungsi bahasa dalam merealisasikan fungsi sosial teks dalam suatu konteks kebudayaan dapat diilustrasikan pada Gambar 4.4 berikut.
GrafologiAspek konteks situasi medan berkaitan erat dengan makna ideasional. Di tingkat semantik wacana, makna ideasional direalisasikan ke dalam ideasi (hubungan antarpartisipan), kohesi, dan struktur teks. Di tingkat tata bahasa, makna ideasional direalisasikan transitivitas, klausa kompleks, kelompok kata. Di tingkat leksis (kata dalam konteks), makna ideasional direalisasikan dalam sistem leksis deskriptif.
Pelibat berkaitan dengan metafungsi interpersonal. Makna interpersonal pada tingkat semantik wacana direalisasikan dengan sistem appraisal. Pada tingkat tata bahasa makna interpersonal direalisasikan dengan sistem mood pada klausa, sedangkan pada tingkat leksis makna interpersonal direalisasikan dengan sistem leksis atitudinal.
Sarana berkaitan dengan makna tekstual. Pada tingkat semantik wacana makna tekstual direalisasikan dengan sistem periodisitas. Pada tingkat tata bahasa, makna tekstual direalisasikan pada struktur tema. Pada tingkat leksis, makna tekstual ini direalisasikan dengan sistem inkongruensi.
Akhirnya, semua tingkatan sistem tersebut direalisasikan dalam bentuk bunyi dalam sistem fonologi dan dalam bentuk tulisan dalam sistem grafologi.
Disalin dari buku oleh Sarwono, S.Pd. Guru SMK N 1 Purwokert: Maaf gambar tidak ditampilkan. http://metonomia.blogspot.com  10 September 2013

Jumat, 06 September 2013

Video-Meneroka-Alam-Semesta 1

Teman-teman guru dan pemerhati pendidikan yang budiman. Berikut ini saya lampirkan video pembelajaran bahasa Indonesia dengan topik Gemar Meneroka Alam Semesta. Video ini sebagai model. Kita patut mengapresiasi tayangan video pembelajaran ini, karena video ini bisa sebagai referensi para guru yang masih mengalami kebingungan bagaimana mengimplemtasikan Kurikulum 2013. Saya mendukung usaha Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun akan lebih berterima kasih Kementrian juga memberikan model RPP sesuai video yang di tayangka.
Klik Video ini

Jumat, 30 Agustus 2013

Struktur-dan-Kaidah-Teks-Anekdot

Struktur Teks Anekdot
  1. Abstak, berupa isyarat akan apa yang akan diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan teks, sifatnya opsional
  2. Orientasi, pendahuluan atau pembuka berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
  3. Evens, rangkaian kejadian/peristiwa
  4. Krisis, pemunculan masalah
  5. Reaksi, tindakan atau langkah yang diambil untuk merespon masalah.
  6. Coda, perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita, sifatnya opsional.
  7. Reorientasi, penutup-ungkapan-ungkapan yang menunjukkan cerita sudah berakhir.
 Kaidah Teks Anekdot
  1. Menggunakan waktu lampau, seperti : Saya menemukannya semalam.
  2. Menggunakan pertanyaan rotoris, seperti : Apakah kamu tahu?
  3. Menggunakan kata sambung (konjungsi) waktu, seperti : kemudian, stelah itu, dll.
  4. Menggunakan kata kerja, seperti: pergi, tulis, dll. 
  5.  Menggunakan kalimat perintah
  6. Menggunakan kalimat seru.

Minggu, 18 Agustus 2013

Renungan Lebaran 1434 H

Kenangan dan Renungan
Lebaran 1434 H


Hiruk-pikuk insan menyambut lebaran
Apakah itu sarana?
Apakah itu tujuan?
Siapa yang tahu
Apa sarana
Apa tujuan

Sibuk siapkan sandangan
Sibuk siapkan aneka makanan
Rencana ke handai taulan
Rencana ke kuburan
Siapkan perbekalan lacarkan urusan
Koneksikan jaringan tuk tebar pengakuan kesalahan

Mudik suatu tradisi rekatkan silaturahmi
Merayap, celaka, macet, bagai bumbunya
Mengimbas penjuru negeri
Mengimbas segala segi
Mengimbas segala sendi
Sebuah tradisi terwarisi
dari generasi ke generasi

Sebuah unjuk gigi
bagi kelas tinggi
Suatu sukses yang ingin dihargai
Datang ke desa tuk menyantuni
para kerabat melarat
Tak jarang memadati
bersama keluarga ke suatu lokasi

Selepas Id, sungkem
Silaturahmi pun sampai kuburan
Yang tiada, ikut disalami, didoai
Apa ingat mati
Apa Ingat bekal
Apa yang dibawa?

Itu sebuah kenangan
sekaligus renungan

ilustrasi di tayangan video ini.



Senin, 29 Juli 2013

Permendikbud Kurikulum 2013

Bapak Ibu guru yang terhormat, ada beberapa payung hukum yang mendasari implementasi Kurikulum 2013. Adapun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dapat dijadikan pedoman para guru adalah sebagai berikut:

1. Nomor 54/2013, tentang SKL, Salinan SKL.pdf, Lampiran SKL
2. Nomor 65/2013, tentang Standar Proses, Standar Proses Lampiran Standar Proses
3. Nomor 66/2013, tentang Standar Penilaian Salinan standar-penilaian.pdf
4. Nomor 67/2013,  tentang Struktur Kurikulum SM/MI : Salinan no 67/2013, Salinan lampiran No. 67/2013
5. Nomor : 68/2013, tentang KD, Struktur Kurikulum SMP-MTs : Nomor 68/2013, Lampiran 68/2013
6. Nomor :69/2013, tentang KD, Struktur Kurikulum SMA-MA : salinan No-69-th-2013, Salinan-lampiran No. 69-th-2013-
7. Nomor : 70/2013, tentang :  Kerangka-dasar-dan-struktur-kurikulum-smk-mak
8. Nomor : 71/2013, tentang : Buku Teks Pelajaran-Layak
Bapak/Ibu guru dapat mengunduh file pdf tersebut dengan mengekik pada pada judul-judul yang bergaris bawah!
Mudah-mudahan bermanfaat bagi Bapak/Ibu guru yang belum memiliki dokumen di atas.

sekilas info

Spiderman