Selamat Datang

Mari Belajar Bersama metonomia.blogspot.com !Copyrigt@Sarwono,S.Pd.

Rabu, 18 September 2013

Contoh-RPP-Kurikulum 2013



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SMK Negeri 1 Purwokerto
Kelas/Semester            : X/1
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Materi Pokok/Topik    : Meneroka Alam Semesta
Pertemuan ke-             : 1-10
Alokasi Waktu            : 10 x 2 x 45 menit (20 jam pelajaran)

A. Kompetensi Inti
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.    Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan  wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,  serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
1.      Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa. (KD 1.1)
2.   Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat anekdot mengenai permasalahan social, lingkungan, dan kebijakan publik.(KD 2.1)
3.      Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan (KD 3.1)
4.      Membandingkan teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan (KD 3.2)
5.      Menganalsis teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi, baik melalui lisan maupun tulisan (KD 3.3)
6.  Mengevaluasi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi berdasarkan kaidah-kaidah  teks, baik melalui lisan maupun tulisan (KD 3.4)
7.        Menginterpretasi makna teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi, baik secara lisan maupun tulisan (KD 4.1)
8.        Memproduksi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat, baik secara lisan maupun tulisan (KD 4.2)
9.        Menyunting teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan (KD 4.3)


C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menyampaikan secara lisan dan tulis kejadian sosial di masyarakat dan alam sekitar dalam teks laporan hasil observasi dengan tahapan yang benar:pertanyaan klasifikasi, deskripsi bagian, tujuan, fungsi, kegunaan, dan lain-lain.
2.      Menggunakan kohesi leksikal dan kalimat simpleks serta kompleks dalam teks laporan observasi untuk menceritakan hal atau kejadian sosial di masyarakat dan alam sekitar.
3.      Menggunakan dengan benar pemarkah spasial, penambahan, perbandingan waktu (urutan, simultan), dan pemarkah sebab-akibat sederhana dalam teks laporan observasi.
4.      Membuat kata dan kelompok kata mengenai fakta (deskripsi dan klasifikasi) dan pendapat sederhana, termasuk penggunaan modalitas yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi.
5.      Membedakan lafal baku dan tak baku kata-kata yang berkaitan teks laporan hasil observasi.
6.      Memublikasikan teks laporan hasil observasi yang telah dibuat melalui media atau forum komunikasi yang tersedia
D. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran, peserta didik dapat mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan dapat  menggunakannya dalam menyusun laporan observasi sesuai dengan penguasaan pemahaman kaidah dan konteks bahasa Indonesia  yang baik serta dengan sikap jujur, disiplin, dan tanggung jawab,
E. Materi Pembelajaran
Pelajaran 1
Gemar Meneroka Alam Semesta, rincian materi :
1.      Teks “Mahluk di Bumi Ini”
2.      Membedah Struktur Teks Laporan
3.      Mengamati Teks Laporan yang Ideal
4.      Memahami kalimat definisi  dalam Teks Laporan
5.      Meringkas Isi Teks Laporan
6.      Menata Struktur Teks Laporan
7.      Menanggapi Isi Teks Laporan
8.      Mengolah Data Teks Laporan
9.      Mencari Contoh Teks Laporan dari Berbagai Sumber
10.  Mengelompokkan Berbagai Jenis Minuman
11.  Memublikasikan Teks Laporan
G. Pendekatan/Metode/Model Pembelajaran
1.      Pendekatan                   : Saintifik
2.      Metode                         : Tanya jawab, Diskusi, Penugasan, Demontrasi*
3.      Model Pembelajaran     : Penemuan, Pemecahan Masalah, Proyek*
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1.    Pendahuluan (15 menit)
a.  Guru memberi salam dan mengecek kehadiran peserta didik serta memastikan kesiapan pembelajaran (kebersihan, kerapihan, dll.)
b.   Guru melakukan apersepsi dan meningkatkan minat baca peserta didik dengan memberikan tugas membaca buku tentang topik yang akan dipelajari.
c.    Guru memberikan pertanyaan menantang berkaitan dengan materi  yang akan disampaikan.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pelajaran yang akan dilaksanakan.
e.    Guru menjelaskan tema dan tujuan yang akan dicapai dalam materi.
f.     Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk melakukan diskusi.

2.    Inti (65 menit)
Mengamati
a.    Peserta didik diberi kesempatan mengamati dan mencatat mahluk yang ditemukan atau dilihat di luar ruang kelas.
Menanya
b.    Peserta didik ditanya tentang mahluk atau benda-benda yang telah dicatat dan diamati.
c.   Peserta didik bertanya jawab dengan guru tentang perbdedaan teks dekskripsi dengan teks laporan pengamatan.
d.  Peserta didik ditanya guru apa manfaat benda-benda yang telah diamati dalam kehidupan sehari-hari kaitanya dengan rasa syukur terhadap Tuhan.
Menalar
e. Peserta didik diminta untuk membaca puisi yang berjudul “Burung-Burung Enggan Bernyanyi Lagi” dengan penuh penghayatan untuk membangkitkan minat dan membangun pengetahuan peserta didik.
f.     Peserta didik diminta untuk mengaitkan hasil pengamatan di luar kelas dengan isi puisi yang dibaca.
Mencoba
g.  Peserta didik  berkelompok untuk menemukan makna puisi yang berjudul “Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi”.
h.    Peserta didik menyusun komentar isi puisi dan hasil penampilan pembacaan puisi.
Jejaring
i.  Peserta didik mempresentasikan hasil komentar yang telah disusun tentang isi puisi dan penampilan pembacaan puisi “Burung-burung Enggan Bernyanyi Lagi”
j.   Kelompok lain memberikan tanggapan tentang komentar yang telah disampaikan dan menilai apakah komentar yang diberikan sudah sesuai atau belum.
3.    Penutup (10 menit)
a.    Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
b.    Peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan.
c.    Peserta didik dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya dengan memberi tugas di rumah.

I.     Sumber/Media Pembelajaran
1.      Sumber  : Buku Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, Kamus Sinomim dan Antonim, KBBI
2.      Media    : LCD, Poster, Laporan Pengamatan dalam surat kabar
J. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrmen
a.    Menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengn kaidah dan konteks dalam menyusun laporan
Penilaian Observasi
Lembar penilaian sikap
b.    Memiliki sikap tanggung jawab, peduli, responsive, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk membuat teks laporan baik melalui lisan dan tulisan dengan kreatif
1.    Penilaian observasi keinerja penulisan laporan
1.   Teks tertulis
2.   Teks penilaian kinerja
c.    Mengidentifikasi struktur dan  pembuatan laporan pengamatan dalam bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan


d.   Menyusun dengan tepat teks laporan pengamatan baik secara lisan maupun tulisan
1.    Latihan menyusun teks anekdot
1.   Lembar tugas latihan
2.   Rubrik penilaian latihan

Lampiran 1 Lembar Pengamatan
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester         : X/1
Tahun Ajaran            : 2013/2014
Waktu Pengamatan  : ……………………………………..

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No
Nama Peserta didik
Penggunaan Diksi
Keefektifan Kalimat
Kesesuaian Konteks
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4










































Keteranngan :
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik 
4    = sangat baik






Lampiran 2: Lembar Pengamatan
Mata Pelajaran          : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester         : X/1
Tahun Ajaran            : 2013/2014
Waktu Pengamatan  : ……………………………………..
Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras dan tanggung jawab.
1.  BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha  sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas.
2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten.
3.  MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten.
4.     MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai pengamatan.

No
Nama Peserta didik
Kreatif
Komunikatif
Kerja Keras
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
1.













2.













3.













4.













5.













6.













7.













8.













9.













10.














Pedoman Penskoran
Aspek
Skor
Peserta didik menjawab pertanyaan benar dengan alas an benar
3
Peserta didik menjawa pertanyaan benar tapi tidak didukung oleh alasan benar
2
Peserta didik menjawab pertanyaan salah
1
Skor maksimal
6

Soal nomor 2 dan 3
Rubrik penilaian


                                                                                    Purwokerto,     Agustus 2013
                                                                                    Guru Pengampu,





                                                                                    Sarwono, S.Pd.
                                                                                    NIP 19691008 200801 1 012
 

Rabu, 11 September 2013

Metafungsi-Bahasa

META FUNGSI BAHASA
TULISAN INI DISALIN DARI BUKU GURU BAHSA INDONESIA KURIKULUM 2013
Seperti yang dikatakan Halliday dan Hasan (1985), Halliday (1994) dan Thomson (2004), suatu teks (baik lisan maupun tulis) juga mengandung tiga metafungsi, yaitu makna ideasional (yang terdiri atas eksperiensial dan logikal), makna interpersonal dan makna tekstual. Metafungsi eksperiensial mengekspresikan makna atau realitas pengalaman, sedangkan metafungsi logikal merealisasikan makna logis (logico-semantic) atau realitas logis yang menghubungkan antarpengalaman tersebut.
Realitas pengalaman meliputi pengalaman manusia dalam merekonstruksi (membangun) lingkungannya melalui bahasa. Realitas pengalaman itu meliputi pengalaman melakukan aktivitas, pengalaman dalam menata benda atau yang dibendakan, serta pengalaman dalam menata benda terhadap lingkungannya. Pengalaman dalam melalukan aktivitas, termasuk aktivitas material, mental, verbal, relasional, dan eksistensial. Pengalaman menyusun benda atau yang dibendakan, termasuk bagaimana menyusun urutan benda dengan klasifikator, deskriptor, numerik, deiktik, dan tambahan informasinya. Pengalaman menata benda terhadap lingkungannya, termasuk bagaimana benda itu diletakkan di dalam ruang fisik atau nonfisik, hubungannya dengan benda lain di dalam lingkungan tersebut. Sementara itu, realitas logika adalah realitas yang menghubungkan antarproses atau aktivitas manusia tersebut. Apakah hubungan aktivitas tersebut bersifat aditif, komparatif, temporal, atau kausatif.
Metafungsi interpersonal suatu wacana merealisasikan realitas sosial suatu wacana atau makna yang terbangun dari hubungan antarpartisipan yang berada di dalamnya. Makna interpersonal ini terdiri atas makna interaksional (makna yang mengekspresikan interaksi antarpersonal) dan transaksional (makna yang mengekspresikan adanya transaksi informasi dan atau barang/jasa). Akhirnya, makna tekstual merealisasikan kedua metafungsi: ideasional dan interpersonal ke dalam simbol. Di dalam teks, simbol tersebut disebut ekspresi tekstual, yang juga mempunyai makna dan sistem tersendiri yang berbeda dalam setiap unit bahasa dan berbeda dengan sistem semiotika lainnya.
Ketiga metafungsi tersebut bekerja secara simultan untuk merealisasikan tugas yang diemban oleh teks di dalam suatu konteks penggunaan atau konteks situasi. Jika digambarkan, sistem kerja ketiga metafungsi tersebut dapat dilukiskan di dalam Gambar 4.3 berikut ini.
Ketiga aspek konteks situasi tersebut mempunyai keterkaitan dengan tiga metafungsi bahasa di dalam teks: bahasa yang sedang mewujudkan fungsi sosialnya (Eggins & Martin, 1997; Rose, 2006). Medan berdekatan dengan metafungsi ideasional. Medan, seperti yang disebutkan di atas, meliputi kejadian dan lingkungannya, sedangkan metafungsi ideasional mengekspresikan makna pengalaman dan logikal. Pelibat berdekatan dengan metafungsi interpersonal karena pelibat menggambarkan hubungan peran dan status sosial partisipan, sedangkan metafungsi interpersonal mengekspresikan makna sosial: interaksional dan transaksional. Akhirnya, aspek sarana berdekatan dengan metafungsi tekstual. Sarana meliputi saluran atau gaya bahasa (channel) dan medium yang digunakan dalam bahasa, sedangkan metafungsi tekstual merupakan sistem dan makna simbolis, ekspresi, atau tekstual suatu teks.
Hubungan kedekatan ketiga aspek konteks situasi dan ketiga metafungsi bahasa dalam merealisasikan fungsi sosial teks dalam suatu konteks kebudayaan dapat diilustrasikan pada Gambar 4.4 berikut.
GrafologiAspek konteks situasi medan berkaitan erat dengan makna ideasional. Di tingkat semantik wacana, makna ideasional direalisasikan ke dalam ideasi (hubungan antarpartisipan), kohesi, dan struktur teks. Di tingkat tata bahasa, makna ideasional direalisasikan transitivitas, klausa kompleks, kelompok kata. Di tingkat leksis (kata dalam konteks), makna ideasional direalisasikan dalam sistem leksis deskriptif.
Pelibat berkaitan dengan metafungsi interpersonal. Makna interpersonal pada tingkat semantik wacana direalisasikan dengan sistem appraisal. Pada tingkat tata bahasa makna interpersonal direalisasikan dengan sistem mood pada klausa, sedangkan pada tingkat leksis makna interpersonal direalisasikan dengan sistem leksis atitudinal.
Sarana berkaitan dengan makna tekstual. Pada tingkat semantik wacana makna tekstual direalisasikan dengan sistem periodisitas. Pada tingkat tata bahasa, makna tekstual direalisasikan pada struktur tema. Pada tingkat leksis, makna tekstual ini direalisasikan dengan sistem inkongruensi.
Akhirnya, semua tingkatan sistem tersebut direalisasikan dalam bentuk bunyi dalam sistem fonologi dan dalam bentuk tulisan dalam sistem grafologi.
Disalin dari buku oleh Sarwono, S.Pd. Guru SMK N 1 Purwokert: Maaf gambar tidak ditampilkan. http://metonomia.blogspot.com  10 September 2013

Jumat, 06 September 2013

Video-Meneroka-Alam-Semesta 1

Teman-teman guru dan pemerhati pendidikan yang budiman. Berikut ini saya lampirkan video pembelajaran bahasa Indonesia dengan topik Gemar Meneroka Alam Semesta. Video ini sebagai model. Kita patut mengapresiasi tayangan video pembelajaran ini, karena video ini bisa sebagai referensi para guru yang masih mengalami kebingungan bagaimana mengimplemtasikan Kurikulum 2013. Saya mendukung usaha Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun akan lebih berterima kasih Kementrian juga memberikan model RPP sesuai video yang di tayangka.
Klik Video ini

sekilas info

Spiderman