Selamat Datang

Mari Belajar Bersama metonomia.blogspot.com !Copyrigt@Sarwono,S.Pd.

Sabtu, 11 Agustus 2012

Mitos Novel Harimau! Harimau!

MITOS DALAM NOVEL HARIMAU! HARIMAU!
KARYA MOCHTAR LUBIS
Karya : Sarwono, S.Pd.

Mr. Sarwono, S.Pd.
Novel sebagai karya sastra (prosa fiksi) lahir dari masyarakat dan dipersembahkan untuk masyarakat. Oleh karena itu buah pikiran seorang pengarang berkait langsung atau tidak langsung dengan kenyataan hidup sehari-hari. Umar Junus mengatakan bahwa karya sastra adalah mitos (norma, ideologi, konvensi, dan lain-lain), mungkin mitos pengukuhan, mungkin pula mitos pembebasan, atau kontra-mitos. Apabila karya sastra membenarkan mitos yang ada dalam karya sebelumnya, atau mitos yang hidup di masyarakat, maka karya sastra itu disebut membawa mitos pengukuhan. Sebaliknya, apabila karya sastra tersebut menentang mitos yang sudah ada, maka karya sastra tersebut membawa mitos pembebasan, dan dengan sendirinya ia membawa atau membuat mitos baru sehingga terjadi kontra-mitos (Muzakki, 2006:131).
Beberapa karya drama Wisran Hadi yang menyajikan kontra-mitos yang hidup di kalangan masyarakat Melayu; novel-novel Putu Wijaya menciptakan mitos baru tentang dunia modern, tentang keadilan, karya-karya  STA dan Armin Pane tentang keindahan dan kehidupan modern (Atmazaki, 1990:43).

Novel Harimau! Harimau karya Mochtar Lubis sebagai karya seni yang terstruktur, terlahir seperti tiruan (mimesis) kenyataan sehari-hari, baik yang bersifat  fisik maupun non fisik (idiologi, norma, simbol, mitos). Terlahir dan tiruan kenyataan ini bukan hanya diartikan sebagai kenyataan seperti dalam sejarah. Pada sejarah yang dikemukakan adalah fakta-fakta berdasarkan episode-episode tertentu. Jadi terlahir dan tiruan diartikan sebuah interaksi antara tiga kenyataan seperti dikemukakan oleh Plato, yang diformulasikan oleh Muhtar Lubis dalam Novel Harimau! Harimau!
Kenyataan tersebut meliputi kenyataan idea (dunia Ilahi) yang bersifat absolut, kenyataan ideal (kenyataan sehari-hari), dan kenyataan imajinatif (kenyataan yang ada dalam cipta sastra). Pada kenyataan kehidupan sehari-hari mitos itu ada dan menjadi bagian dari budaya. Bahkan mitos dalam budaya daerah di Indonesia sudah menjadi aset budaya. Satu contoh, karena orang di pesisir selatan pulau Jawa percaya ada penguasa laut kidul, muculah tradisi “sedekah laut.”  Lalu bagaimanakah mitos dalam  novel?  Adakah mitos dalam novel Harimau! Harimau!? Apa  saja unsur-unsur mitos dalam novel Harimau! Harimau!? Apa saja jenis-jenis mitos yang ada dalam novel tersebut? Sebelum sampai pada jawaban di atas terlebih dahulu perlu dikemukankan pandangan-pandangan tentang mitos dalam prosa fiksi.
Berbagai pengertian untuk mendasari apakah ada mitos dalam novel,  perlu dikemukakan berbagai pandangan para ahli sastra. Menurut Dik Hartoko, dkk. (1986: 88-89), mitos berasal dari bahasa Yunani “mythos” yang berarti kata yang diucapkan. Semula “mitos” dilawankan dengan “logos”. Mitos ialah cerita seorang penyair, sedangkan logos laporan yang dapat dipercaya. Sekalipun demikian pada zaman kuno pun dibedakan dua lapisan dalam mitos, ialah ide yang melatarbelakangi cerita dan perwujudan naratif yang tidak perlu ditafsirkan secara harfiah. Ditambahkan bahwa cerita mengenai dewa-dewa, pahlawan-pahlawan dari zaman baheula. Lewat tradisi lisan yang panjang akhirnya mengendap dalam berbagai jenis sastra (epos, tragedi, dan sebagainya), dapat dibedakan : 1) mitos simbolis atau spekulatif yang menafsirkan secara simbolis tata semesta alam atau tata masyarakat; 2) mitos aetologis yang dalam bentuk cerita menerangkan suatu praktik (larangan atau perintah, adat dan sebagainya). Jung, dengan Psikologi Dalam serta Levi-Strauss dengan Antropologi Strukturalis memperlihatkan, bahwa mitos-mitos itu mempunyai arti yang sangat mendalam; 3) Dalam arti luas dapat disamakan dengan sage, cerita legendaris mengenai seorang cikal bakal atau pahlawan dari zamann dahulu.
Mitos adalah naratif, cerita yang dikontraskan dengan wacana dialektis, eksposisi. Mitos bersifat irasional dan intuitif, bukan uraian filosifis yang sistematis; seperti tagedi Aeschylus dibandingkan dengan wacana dialektis Sockrates (Rene Wellek & Austin Warren,1993:242).
Sedangkan menurut Haviland (1985:229), mitos dapat dikatakan sebagai
pandangan hidup rakyat, yaitu konsepsi yang dinyatakan tetapi implikasi tentang
tempat mereka di tengah-tengah alam dan tentang seluk beluk dunia mereka. 

Mitos dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut : 1) mitos Tentang Makhluk dengan Tuhan. Contohnya dalam Hikayat Seri Rama, Maharaja Rawana telah dibuang ke negeri Serendib dan beliau bertapa di sana selama 12 tahun. Nabi Adam bertanya kepada Rawana, apakah hajatnya. Lalu Rawana meminta Nabi Adam supaya memohon kepada tuhan supaya memberi kekuasaan kepadanya menguasai empat penjuru alam. Ini telah diperkenankan dan Rawana menjadi maharaja yang menakluki semua dunia; 2) mitos mengenai Kerajaan (mitos Politik). Tujuan mitos ini untuk melahirkan taat setia rakyat kepada raja. Raja dikaitkan sebagai manusia istimewa. Misalnya dalam teks Sulalatus Salatin asal-usul raja-raja Melayu Malaka dikaitkan dengan keturunan Raja Suran yang turun ke dasar laut; 3)
mitos Budaya; 4) mitos Asal-Usul Pembukaan Negeri. Tujuan mitos ini untuk melahirkan taat setia rakyat kepada raja. Mitos ini menerangkan tentang sesuatu kejadian yang luar biasa; 5) mitos Alegori atau Sindiran. Dalam masyarakat Melayu lama, rakyat tidak boleh menderhaka kepada raja dalam apa keadaan sekali pun. Oleh itu pengarang secara halus telah menyindir raja atau pemerintah melalui cerita mitos.
Cerita dalam novel Harimau! Harimau!, oleh Mochtar Lubis dialirkan ke dalam tujuh bab. Bab satu dideskripsikan latar alam dan dimunculkan karakteristik tokoh yang bernuansa mitos. Penampilan tujuh tokoh yaitu Pak Haji Rahmad, Wak Katok, Sutan, Talib, Sanip, Buyung, dan Pak Balam sebagai pencari damar mengawali petualangannya sebagai lakon dalam inti cerita ini. Pada bab dua ditemukan nuansa mitos yang paling mendominasi dari seluruh bab. Ketujuh tokoh tersebut telah berada di hutan selama seminggu. Dalam persiapan pulang mereka bermalam di huma Wak Hitam yang beristri Siti Rubiah.  
Uraian lebih lengkap hubungi : Sarwono, S.Pd. No Hp. 08112610336, atau email : sarwo_ono69@yahoo.com 

Tidak ada komentar:

sekilas info

Spiderman